Sampul anak palopocommunity

Sampul Anak Palopo Community dibuat Stiker yang telah di gunakan dalam penggalan dana awal pada sebuah Bakti Sosial pada Akhir Tahun 2012

logo anak palopo

Yang telah di gunakan sebagai sampul dan Logo dalam pengukuhan AD/ART Anak Palopo yang di adakan pada tanggal 27 Januari 2013

stiker anak palopo

Gambar ini di buat untuk Stiker yang telah di gunakan dalam penggalan dana awal pada sebuah Bakti Sosial pada Akhir Tahun 2012

Peserta mubes anak palopo

Sebagian dari peserta dalam Mubes Anak Palopo yang di adakan di depan rumah ketua pada waktu Minggu 27 Januari 2013

Baksos Anak Palopo

Baksos Anak Palopo Community yang di adakan pada tanggal 29 Desember 2012 bertempat di Panti Asuhan Nur Ilahi dan beberapa tempat lainnya

Rabu, 05 Juni 2013

Menyebut kata Mannennungeng, bagi orang Palopo tentu tidak asing lagi. Mannennungeng adalah nama salah satu jalan di sekitar rumah sakit sawerigading, sebelum rumah sakit sawerigading dipindahkan ke rampoang. Sekarang, lingkungan mennennungeng masih ada. Kalau anak radio-radio, pasti nakenal itu radio Kelandka, yang alamatnya di jalan Mannennungeng. Tapi tahukah anda?? apasih mannennungeng itu. Dalam terminologi bahasa bugis, mannennungeng pada dasarnya identik dengan sesuatu yang memiliki sifat konsistensi, berkelanjutan, dan tidak mengenal lelah. Karena itu, istilah mannennungeng mengandung makna yang sarat dengan semangat pantang menyerah, tidak cepat bosan, dan istiqamah. Hanya saja sudah banyak istilah-istilah tersebut (dan banyak lagi teman-teman dari istilah serupa) tidak lagi dipahami dengan baik oleh generasi yang mucul di belakang. Kalau anda bekerja dengan tekun, kemudian pekerjaan tersebut berjalan dengan lancar, tanpa halangan, dan berkelanjutan, maka anda berhak disebut orang yang Mannennungeng Jama-jamanna (Berkelanjutan/lancar pekerjaannya), dan istilah tersebut mengindikasikan sebagai orang yang sukses dalam berkarir. Nasehat orang tua, Narekko melo’ko mannenungeng jama-jamammu aja’ mupubiasannggi muassungkelli’i lipa’mu, mattula’ bangi maele, makkadao uttu, nasaba’iyamanennaro tanra’tandranna tau makuttuE.(Kalau kamu mengharapkan pekerjaanmu berjalan lancar dan berkelanjutan, maka jangan membiasakan diri bermalas-malasan seperti Massungkelli’i Lipa’mu (Penulis tidak tahu terjemahnnya dalam bahasa Indonesia, tapi istilah tersebut diberikan kepada orang yang sering menggunakan sarung dengan cara membungkus badannya sambil memeluk lutut), jangan membiasakan bertopang dagu (karena itu kebiasaan orang malas). Jaji melo’kiga Mannennungeng jama-jamatta??? Aja lalo tamakuttu. Semangaaaaaaaaaaaaaaatttt

Post By :Ngenges Asri

Siang ini saya ingin bicara tentang romantisme Palopo. Saya tiba-tiba saja mendapat ide tentang tema ini. Romantiskah palopo? Di akhir bagian cerita ini saya akan mengungkapkan latar belakangnya. Terlalu dini untuk masuk ke episode itu.

Banyak tempat di belahan dunia ini yang diyakini orang sebagai tempat-tempat romantis. Sebut saja Paris, Viena, Barcelona, Venice dan Amsterdam. Sayangnya, keempat nama yang pertama belum satupun yg kukunjungi. Kecuali nama yg terakhir, amsterdam (amassangan terendam) pernah.hehehe… Kala itu,saya ingat Sungai Amassangan masih jorok. Saya bangga,kini kondisinya indah sekali. Saya sempat berpikirmengapa tidak dijadikan sarana wisata kota saja. Mirip amsterdam betulan,yang punya banyak sungai untuk wisata. Mungkin kita belum kreatif untuk melaksanakannya. Atau belum siap nerima bule-bule di sungai itu. Saya rasa bukan itu ya?
 
Di Indonesia, mungkin nama kota Bandung,Yogya dan Denpasar bisa saya sebut top 3 kota romantis. Makasar saya pikirbelum. Atmosfir romantisnya belum ‘ngena’ betul secara umum. Walaupun di sana ada Losari, Jalan Sombaopu, dan Rotterdam yang saya anggap romantis. Nilainya masih di bawah dari 3 kota di atas. Tentu masih menurut perasaan saya. Memang,romantis atau tidak pasti rentang nilainya harus pake hati. Banyak orang juga mengukur ke-romantis-an suatu kota dengan ukuran mudah tidaknya jalinan asmara ‘latto’ ditempat itu. Agak ekstrim memang. Tapi saya masih memegang teori pertama. Semuanya diukur dengan hati.
 
Romantiskah Palopo? Saya coba menelusuri sisi romantis Palopo . Saya mulai explorasi (agak mirip dora the explorer) ini dari Sampoddo. Tempat ini saya pikir cukuplah untuk menumbuhkan atmosfir lain dari kota ini. Atmosfir romantiskah? Saya rasa ya. Sampoddo menurutku perpaduan lansekap gunung dan laut. Yang tentunya menumbuhkan emosi,spirit dan expression of ‘nothing’. Begitu pula dengan Tanjung Ringgit. Lansekapnya cenderung sama. Secara umum palopo memang demikian, paduan laut dan gunung. Hanya bila di tanjung ringgir,subjeknya adalah laut. Romantiskah di tempat ini? Saya rasa juga ya.Apalagi waktu malam. Lampu-lampu Palopo memesona. Atmosfir romantisnya lebih dikentalkan dengan pasangan muda-mudi yang lagi pacaran. Maka menurutku, teori kedua di atas ada benarnya juga.
 
Tempat kongkow semisal Pujasari dan Lagotatampaknya belum masuk dalam nominasiku. Harus lebih banyak sentuhan di sana. Agak kampungan menurutku. Pujasari sebenarnya potensial untuk menjadi tempat yang lebih berkarakter. Di sana ada istana dan LangkanaE yang menurutku arsitekturnya romantis habis. Istananya Europe’s style banget. Mengingatkan bahwa memang paham romatis atau romantisme lahir di sana, medio abad 18 dan klimaksnya di 19. Kadang juga saya berpikir hidup di abad itu. Mungkin saya bisa kenalan dengan E Tenriawaru. Sejarahnya beliau pajung di Luwu kala itu. Seorang perempuan. Ya tentulah seperti wanita-wanita di keraton Jawa sana. Katanya cukup cantik namun tetap kuat. Buktinya, beliau jadi pajung. Gak semua Datu Luwu loh yang jadi pajung.
 
Palopo, kalau saya tidak salah, belum punya legenda romantis. Mungkin ada, tapi kurang terekspose. Seingatku, saya belum pernah dengar cerita seperti Maipa Diapati dan DatukMusseng di Palopo. Sayang sekali pikirku.Kalaupun ada, mungkin hanya petikanepisode I La Galigo. Tentang Sawerigading dan We Cudai atau asmara terlarang Sawerigading dengan saudara kembarnya. Tapi indikator ini bukan lantas menjustifikasi orang-orang Palopo tidak romantis loh.
 
Beberapa tempat di atas memang cukup menumbuhkan atmosfir romantis. Banyak orang mengatakan Labombo juga. Tapi tampaknya bagiku lebih ‘out of the box’ dari konsep romantisme. Di tempat itu lebih harum aroma illegal sex-nya. Bukan menghakimi, tapi sekadar mengingatkan. Infrastruktur penerangan belum optimal jek. Jadi ada peluang untuk itu. Saya pernah liat disana, bukan illegal sex-nya, tapi masih sebatas warming up mungkin. Saya yakin,warming up selalu diakhiri dengan colling down,dan saya yakin sebelum colling down pasti ada core-nya.he…
 
Di paris, orang mengatakan romantis karena sangat mudah menemui orang yang ciuman di pinggir jalan. Kalau berdasar teori ini, saya teringat janji saya di atas. Latar belakang tulisan ini. Kemarin saya dapati sepasang siswa SMP lagi ciuman di pinggir jalan. Frenchkiss jek! Mirip Tommy Kurniawan dan Ratna Galih. Lokasinya memang ngedukung. Jalan Pongtiku dekat Lebang. Sepi dan lansekapnyaindah. Makanya saya sempat berpikir, bocah ini kayak cerita di Paris saja, ciuman di pinggir jalan. Apakah Palopo memang seromantis Paris? Maaf, saya belum bisa jawab. Saya belum ke Paris…yang jelas tidak etis menjadikan Palopo seromantis Paris,kalau keadaannya seperti gitu. Ya, to?

Post By :Ngenges Asri

Palopo, merupakan kota yang memiliki keragaman budaya dan tradisi yang selalu menarik untuk diperhatikan. Tidak hanya itu, kota yang terletak di ujung utara Propinsi Sulawesi Selatan itu, berjarak 362 km dari Makassar, juga memiliki sejumlah lokasi wisata budaya dan alam yang potensial untuk dikembangkan. Kota Palopo juga tergolong kota yang bersih. buktinya, Kota Palopo sudah beberapa kali mengantongi penghargaan bergengsi di Bidang Kebersihan. diantaranya, Piala Adipura, dan masih banyak lagi. Kota yang berjuluk Kota IDAMAN (Indah, Damai, Aman) dikelilingi gunung-gunung yang sangat indah bila dipandang.

Berikut daftar objek wisata yang harus anda kunjungi jika datang ke Kota Palopo :

Masjid Jami' Tua Kota Palopo

Pembangunan masjid dimulai pada sekitar abad ke-16 tahun 1604 M oleh ulama yang berasal dari minangkabau, Sumatera “Datuk Sulaiman bergelar Datuk Pattimang”. Ukuran bangunan utama 11, 9 meter x 11,9 meter dan tinggi 3,64 meter, dinding masjid menggunakan batu setebal 0,94 meter yang direkatkan dengan putuh telur. Atap bersusun tiga dan dipuncaknya terdapat tempayan kramik sebagai mustaka yang mengandung falsafah LUWU, yaitu lampu, tongeng, benteng dan allele. Sedangkan mustaka adalah refresentasi dari sifat tuhan yang maha adil. Tiang utama sebagai penopang atap bermakna payung yang mengembang sebagai konsep tegaknya addatuang, dengan tinggi 8,5 meter dan diameter 90 cm dengan bahan kayu cengaduri. Konstruksi masjid sangat unik karena terdapat perpaduan unsur Beni Cina-Vietnam melalui arsitek POEMANTE. Luas lahan 1.680 m2. Pemugaran pertama tahu 1951 dengan mengganti lantai dengan tegel yang didatangkan dari Singapura. Kemudian pemugaran ketiga tahun 1981 yaitu memperbaiki pada bagian-bagian yang rusak, lalu pemugaran keempat dan kelima dengan melakukan penambahan luas bangunan.
Bagi masyarakat setempat, keberadaan Masjid Jami Tua di Kota Palopo ini dianggap sebagai pemersatu antar anggota masyarakat berdasarkan kesamaan agama.

Rumah Adat Langkanae dan LokkoE

Selain Masjid Jami Tua, beberapa bangunan bersejarah yang layak dijadikan tempat wisata budaya bersama keluarga di Kota Palopo adalah rumah adat Langkanae dan LokkoE (kuburan datu – datu Luwu).

Di rumah adat Langkanae ini, terdapat beberapa bangunan gedung bersejarah yang memiliki histori bagi masyarakat Palopo dan kawasan Luwu. Salah satunya adalah Istana Datu Luwu, yang saat ini difungsikan sebagai Museum Kerajaan Luwu dan diberi nama Museum La Galigo.

Lokasi rumah adat ini kerap digunakan sebagai tempat kegiatan sanggar budaya dan kegiatan adat lainnya.

Sementara kawasan wisata LokkoE yang terletak di Luminda, Sabbamparu, merupakan tempat pemakaman raja-raja (datu) Luwu. Tempat pemakaman ini menyerupai piramida yang ada di Mesir. Berbentuk kerucut dan di dalamnya disemayamkan para mendiang raja-raja Luwu yang dianggap dewan adat Luwu berhak dimakamkan di tempat pemakaman ini.

Bukit Sampoddo'

Bukit Sampoddo' terletak di wilayah Selatan Kota Palopo, merupakan lokasi wisata di mana Anda dapat menikmati eksotis kota Palopo yang terbingkai dalam tiga dimensi, yakni nuansa pegunungan, daratan dan daerah pesisir dengan sekali pandang.
Sambil menikmati keindahan kota, di tempat ini Anda juga bisa menikmati kelezatan jagung bakar dan jagung rebus yang diperjualbelikan oleh pedagang setempat.

Pantai Labombo

Berada di pusat kota. Sebuah suguhan panorama wisata bahari yang menawan. Sepanjang kawasan pantai dipenuhi barisan pohon kelapa dan beberapa gazebo terbangun indah. Selepas mata memandang, tampak birunya laut dan tempat pelelangan ikan (TPI) dan Pelabuhan Tanjung Ringgit terlihat jelas. Sarana rekereasi wisata bahari ini memiliki luas sekitar 2 Ha dan menjadi kawasan wisata andalan Palopo.

Desa Wisata Latuppa

Desa Latuppa terletak di Kecamatan Wara. Di desa ini, terdapat aliran sungai yang tidak pernah kering. Ditambah lagi, kekayaan alam di sekitarnya dengan berbagai macam buah-buahan. Biasanya, pada musim buah-buahan, masyarakat Palopo dan wisatawan dari luar mengunjungi daerah ini dan menikmati wisata alam sambil mandi di sungai sembari menikmati buah durian, rambutan dan langsat. Di kawasan ini, juga terdapat air terjun Latuppa yang menjadi lokasi wisata favorit bagi para remaja dan masyarakat umum.

Pulau Libukang

Pulau ini bisa ditempuh kurang lebih 20 Menit dari pusat kota.
pulau ini menyimpan sejuta keindahan yang eksotis. kalau tidak percaya, datang aja.

Permandian Alam Bambalu

terletak di Kelurahan Battang Barat (daerah pegunungan), permandian ini sangat diminati oleh para wisatawan Nasional maupun Internasional karena keindahannya.

Post by :Woe Chan

Kamis, 04 April 2013

 Rusuh di Palopo, Kerugian Capai Rp 100 Miliar



 Wakil Wali Kota Palopo Andi Rahmad Bandaso, menaksir kerugian yang diakibatkan pembakaran di Kota Palopo, Minggu kemarin, mencapai Rp 100 miliar.

Namun, hingga hari ini pemerintahan setempat masih melakukan penghitungan kerugian untuk mengetahui angka pasti. Seperti yang diberitakan, pembakaran terjadi  pada kantor Sekertaris Daerah dan Dinas Perhubungan yang lokasinya berada di Kantor Wali Kota, serta kantor kecamatan Wara Timur.

"Saat ini kami sedang menghitung kerugian, yang adalah mempercepat pelayanan masyarakat," ungkap Rahmat, Selasa (2/4/2013).

Menurut Rahmat, jika angka kerugian pasti telah didapatkan, maka akan disusul dengan pengajuan anggaran perbaikan ke Provinsi Sulawesi Selatan dan juga Pemerintah Pusat.

Sejauh ini, walaupun beberapa gedung perkantoran kondisinya tidak bisa lagi digunakan karena terbakar, namun Rahmat tetap menginstruksikan pegawai untuk tetap masuk kerja. "Saat ini pelayanan kami pindahkan ke kantor balai kota, agar pelayanan tetap jalan seperti biasanya," tambah Rahmat. 

 Ini Penyebab Kerusuhan di Palopo



Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Selatan siap mengusut penyebab kerusuhan pilkada di Kota Palopo. DPW PKS menilai Pilkada Palopo didalangi tindak kecurangan oknum tertentu.
Beberapa jam lalu, kantor Golkar Palopo dibakar oknum tertentu. Selain itu, ruangan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kantor Wali Kota Palopo, dan dua kendaraan dinas yang terparkir di halaman kantor tersebut juga dibakar massa.
Belum berhenti di kantor tersebut, kantor Camat Wara Timur Palopo dan Kantor Pos Palopo juga dibakar massa yang diduga pendukung kandidat tertentu. Aparat kepolisian dikabarkan ngoyoh mengamankan aksi massa tersebut.
"DPW PKS sangat menyesalkan terjadinya kerusuhan di Kota Palopo dan meminta kepada semua pihak agar dapat menahan diri dan DPW PKS akan melakukan investigasi terhadap penyebab kerusuhan ini," kata Ketua DPW PKS Sulsel Andi Akmal Pasluddin saat mengonfirmasi Tribun via telepon selulernya, Minggu (31/3/2013).

Akibat tidak jujur
Menurut Wakil Ketua DPRD Sulsel ini, kerusuhan diduga akibat pilkada yang tidak berjalan jujur dan merugikan salah satu pihak. Tindak anarki massa menyusul keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Palopo yang menetapkan pasangan Judas-Akhmad (JA) sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo terpilih.
Ketua KPU Palopo Maksum Runi mengatakan, dari hasil rekapitulasi, pasangan JA memperoleh 37.469 suara. Sementara pasangan Hati 36.731 suara. PKS mengusung Hati.
Dari hasil rekapitulasi tersebut, pasangan JA mengungguli Hati dengan selisih suara sebanyak 738 suara. Partisipasi pemilih 69,11 persen. (Sud/Ilo)
Berikut hasil rekapitulasi per kecamatan Pilkada Palopo.
Telluwanua   :  JA 2.855  Hati 3.519
Bara             : JA 5.955 Hati 5.540
Waru            : JA 4.620 Hati 4.771
Wabar          : JA 2.485 Hati 2.529
Mungkajang :  JA 2.133 Hati 1.710
Wara            : JA 6.612 Hati 7.345
Sendana      : JA 1.717 Hati 1.349
Warsel         : JA 2.904 Hati 2.292
Wara timur   : JA 8.188 Hati 7.676
 
Sumber :

bis terbakar



Pasca insiden kericuhan, pasca pleno rekapitulasi suara Pemilukada Palopo putaran kedua, Kepolisian Resor Palopo menetapkan status keamanan di daerah ini siaga 1.

Kapolres Palopo AKBP Endang Rasyidin mengatakan pengamanan dan status keamanan ditingkatkan menyusul terjadinya insiden pembakaran sejumlah kantor pemerintah dan kantor media oleh massa pendukung salah satu calon kandidat kepala daerah Palopo yang dinyatakan kalah.

Endang mengatakan, dalam rangka keamanan wilayah Kota Palopo, pihaknya telah mendapatkan bantuan personel pengamanan dari TNI, Satuan Brimob Polda Sulselbar, dan personel kepolisian dari Polres tetangga lainnya.

Selain menetapkan status siaga 1, polisi juga mewarning untuk melakukan tindakan tegas berupa tembak ditempat bagi pelaku kerusuhan.
Untuk diketahui, pasca Pleno KPU Kota Palopo tentang hasil rekapitulasi suara tingkat Kota Palopo, siang tadi, massa pendukung salah satu calon marah dan menilai pihak penyelenggara Pemilukada Palopo sengaja melakukan pembiaran atas dugaan tindakan penggelembungan suara yang dinilai menguntungkan salah satu calon.

Akibat kemarahan tersebut, massa membakar dan merusak sejumlah bangunan, seperti Sekretariat Kota Palopo, Kantor Dinas Perhubungan Kota Palopo, Sekretariat DPD II Partai Golkar Palopo, Kantor Camat Wara Timur, Kantor Panwaslu Palopo, Kantor Redaksi Harian Palopo Pos, Perwakilan Harian Fajar, dan kantor Biro SINDO.  Selain itu massa juga membakar sejumlah kendaraan berpelat merah yang terparkir di sekitar kantor pemerintahan tersebut.




Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar mengecam keras aksi penyerangan dan pembakaran kantor harian Palopo Pos dan kantor Harian Fajar biro Palopo, terkait kisruh Pilwalkot Palopo, yang terjadi siang tadi, minggu siang, pasca penetapan pemenang Pilwalkot Palopo putaran kedua yang memenangkan Judas Amir dan Ahmad Syarifuddin (JA).

Hal ini disampaikan Ketua AJI Makassar, Mardiana Rusli dalam rilisnya pada detikcom. Menurut Mardiana, sebelum peristiwa terjadi pihak Palopo Pos mendapatkan teror via sms dan telepon yang menyebutkan kantor berita itu akan dibakar.

"Mereka melaporkan aksi teror tersebut ke aparat Kepolisian dan TNI. Namun, semua aparat terkonsentrasi di kantor Walikota. Pihak redaksi Palopo Pos membantah jika media mereka dianggap tidak netral dan memihak salah satu pasangan kandidat, isu tersebut sengaja dihembuskan provokator," tutur Mardiana yang koresponden ANTV di Makassar ini.

Atas peristiwa tersebut, AJI Makassar meminta polisi menangkap dan menyidik para pelaku sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Karena hal ini, lanjut Mardiana, merupakan tindakan kriminalisasi terhadap dunia pers dan melecehkan Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers yang melindungi hak wartawan untuk menjalankan pekerjaannya.

“Menganiaya, mengancam,dan merampas alat kerja wartawan adalah tindak pidana, dan polisi harus menangkap serta menyidik para pelaku, sebaliknya Jurnalis harus memberitakan yang sebenarnya dan porsi yang imbang. Sehingga publik melihat media tidak berpihak, dalam keadaan genting dan gawat, jurnalis tidak boleh memanaskan keadaan sehingga dapat membuat situasi jadi destruktif," tandas Mardiana.

Sumber : detiknews.com

T I M E

Popular Posts

Labels

Followers

Pengunjung

obrolan

Anak Palopo. Diberdayakan oleh Blogger.
Anak Palopo Community © 2013 Created by Emon Tok